Minggu, 25 November 2012

Asal Usul Nama kota Bengkulu

        Bengkulu (dulu dikenal sebagai Bencoolen, Benkoelen, atau Bengkulen, beberapa menyebutnya Bangkahulu) (juga dikenal sebagai Sumatera Barat Daya) adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Sumatra Barat, di sebelah timur dengan Jambi dan Sumatra Selatan sedangkan di sebelah selatan dengan Lampung. Nama "Bencoolen" diperkirakan diambil dari sebuah nama bukit di Cullen, Skotlandia, Bin of Cullen (atau variasinya, Ben Cullen). Dikarenakan Bengkulu termasuk salah satu bangsa Melayu, penamaan ini menjadi kurang berdasar karena bukanlah tabiat bangsa Melayu untuk menamakan daerahnya dengan nama daerah yang tidak dikenal[rujukan?], apalagi asal nama itu dari Skotlandia yang jauh disana. Sumber tradisional menyebutkan bahwa Bengkulu atau Bangkahulu berasal dari kata 'Bangkai' dan 'Hulu' yang maksudnya 'bangkai di hulu'. Konon menurut cerita, dulu pernah terjadi perang antara kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Bengkulu. dan dari pertempuran itu banyak menimbulkan korban dari kedua belak pihak di hulu sungai Bengkulu. Korban-korban perang inilah yang menjadi bangkai tak terkuburkan di hulu sungai tersebut maka tersohorlah sebutan Bangkaihulu yang lama-kelamaan berubah pengucapan menjadi Bangkahulu atau Bengkulu. Penamaan seperti ini mirip dengan kisah perang antara pasukan Majapahit dengan pasukan Pagaruyung di Padang Sibusuk, daerah sekitar bekas wilayah kerajaan Dharmasraya, yang juga mengisahkan bahwa penamaan Padang Sibusuk itu dari korban-korban perang yang membusuk di medan perang. Di wilayah Bengkulu sekarang pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal. Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17. British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada Bencoolen dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut. Sejak 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun demikian, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi. Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung). Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda. Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit. Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Di masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya. Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan. Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).

Untuk download Filenya silahkan Klik   Disini

Kamis, 22 November 2012

Objek Wisata Bengkulu

Objek Wisata Bengkulu, Bengkulu sebuah provinsi yang belum begitu populer, belum begitu terjamah oleh turis asing (satu dua turis sih ada) padahal Bengkulu memiliki keindahan alam yang super indah. Bahkan sepengetahuan saya kota Bengkulu mulai di kenal saat Bengkulu mengalami gempa dahsyat tahun 2000 silam. Dulu sekali pernah admin berkenalan dengan seseorang via YM, saat menyebut asal dari Bengkulu dia kebingungan “Bengkulu di mana yah?” Sebel juga sih dia ngak tahu kota Bengkulu rasanya seperti Kota Raflesia ini kota yng terpencil dan pinggiran gitu heee…Saat di jelaskan tentang letak Bengkulu dia malah tahunya “Oh Bengkulu yng kena gempa itu yah?”
Objek Wisata Bengkulu
Ok berikut admin jabarkan bahwa Bengkulu adalah kota mungil nan indah. Kota yng ingin menjadi kota pelajar ini memiliki aset-aset daerah yng istimewa. Bengkulu sudah memiliki fasilitas-fasilitas moderen dan hotel-hotel berbintang walapun belum berbintang lima tapi setidaknya sudah mewah-mewah. Objek wisata kota bersimbol bunga raflesia ini banyak loh. banyak sekali monumen-monumen bersejarah, museum, pemakaman ingris dan makam panglima perang asli Indonesia kemudian tugu-tugu sejarah, kebudayaan yng sakral, rumah peninggalan Ibu Fatmawati dan rumah pengasingan Bung Karno. silahkan simak deh objek wisata Bengkulu di bawah ini:

1. Pantai Panjang

Pantai panjang atau long beach sesuai namanya pantai ini begitu panjang hingga lebih dari 7 km dengan di hiasi pohon cemara sepanjang jalan. Pantai panjang di awali dengan wisata pasir putih, ada lestoran plus hotel ternama, area parkir, mall, kolam renang, cottage, dan khusus wilayah pasir putih ada gajah-gajah yng bisa di tumpangi. Saat ini pantai panjang sudah tersedia sport center di mana tempat itu di gunakan untuk masyarakat umum tanpa terkecuali bermain dan berolah raga, ada lapangan bola, lapangan basket dll. Juga ada gokart dan penyedia sepeda yng bisa di sewa untuk anda-anda yng ingin bersepeda di sore hari.
Objek Wisata Bengkulu
Objek Wisata Bengkulu

Sejarah Kota Bengkulu | Bengkulu Kota


Provinsi Bengkulu mempunyai arti sejarah untuk negeri ini. Salah satunya rumah pengasingan Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno di tengah kota Bengkulu Pada pertengahan abad ke-13 sampai dengan abad ke-16 di daerah Bengkulu terdapat 2 (dua) kerajaan yaitu : Kerajaan Sungai Serut dan Kerajaan Selebar. Pada tahun 1685 Inggris masuk ke Bengkulu dan menjajah Bengkulu selama kurang lebih 139 tahun (1685-1824). Sejak 1824-1942 daerah Bengkulu sepenuhnya berada dibawah kekuasaan Pemerintahan Hindia Belanda. Setelah Belanda kalah dari Jepang pada tahun 1942 dimulailah masa penjajahan Jepang selama kurang lebih 3 (tiga) tahun.

Pada pertengahan abad ke-13 sampai dengan abad ke-16 di daerah Bengkulu terdapat 2 (dua) kerajaan yaitu : Kerajaan Sungai Serut dan Kerajaan Selebar. Pada tahun 1685 Inggris masuk ke Bengkulu dan menjajah Bengkulu selama kurang lebih 139 tahun (1685-1824). Sejak 1824-1942 daerah Bengkulu sepenuhnya berada dibawah kekuasaan Pemerintahan Hindia Belanda. Setelah Belanda kalah dari Jepang pada tahun 1942 dimulailah masa penjajahan Jepang selama kurang lebih 3 (tiga) tahun.

Setelah Indonesia merdeka Bengkulu ditetapkan sebagai kota kecil di bawah pemerintahan Sumatera Bagian Selatan dengan luas 17,6 KM2 berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1956 tentang Pembentukan Kota Kecil Bengkulu. Pada tahun 1957 kota kecil Bengkulu berubah menjadi Kotapraja berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957, yang meliputi 4 (empat) wilayah kedatukan dengan membawahi 28 Kepemangkuan, yaitu :

- Kedatukan Wilayah I terdiri dari 7 kepemangkuan
- Kedatukan Wilayah II terdiri dari 7 kepemangkuan
- Kedatukan Wilayah III terdiri dari 7 kepemangkuan
- Kedatukan Wilayah III terdiri dari 7 kepemangkuan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1957 jo Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Pembentukan Propinsi Bengkulu, menetapkan Kota Bengkulu sebagai Ibukota Provinsi Bengkulu. Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah, merubah sebutan Kotapraja menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu. Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu selanjutnya dibagi dalam 2 wilayah setingkat kecamatan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor : 821.27-039 tanggal 22 Januari 1981, yaitu :

- Wilayah Kecamatan Teluk Segara
- Wilayah Kecamatan Gading Cempaka

Dengan ditetapkannya Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 440/1981 dan Nomor 444/1981 dan dikuatkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 141/1982 tanggal 1 Oktober 1982, menghapus wilayah Kedatukan dan Kepemangkuan menjadi kelurahan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41/1982 dalam wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu terbagi 2 (dua) Wilayah Kecamatan Definitif yang membawahi 38 kelurahan, yaitu :

- Kecamatan Teluk Segara membawahi 17 Kelurahan
- Kecamatan Gading Cempaka membawahi 21 kelurahan

Pada tahun 1986 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46/1986 tentang perubahan batas dan perluasan wilayah Kotamadya Dati II Bengkulu, luas wilayah Kotamadya Bengkulu berubah dari 17,6 KM2 menjadi 144,52 KM2 dan terdiri dari 4 wilayah kecamatan, 38 kelurahan serta 17 desa.

You might also like:

Video Lagu daerah Padang guci Kaur Bengkulu


Selamat datang di Padang Guci Kaur Bengkulu

Padang Guci,adalah nama salah satu daerah di Indonesia. Yang tepatnya Padang Guci Terletak di Kabupaten Kaur Bengkulu Selatan. Padang Guci ini sendiri Sangat Luas.BERADA di pesisir Samudra Hindia dan sebagian lainnya di lereng Bukit Barisan adalah letak geografis Padang Guci Kabupaten Kaur secara umum. Letak ini menjanjikan dua potensi sekaligus, yaitu pertanian, perkebunan, atau kehutanan di satu sisi, dan tentu perikanan laut di sisi lain. Itu adalah potensi yang jelas bisa diusahakan, belum termasuk yang masih tersembunyi, seperti potensi tambang atau pariwisata misalnya.Wilayah, yang menurut Sensus Penduduk Tahun 2000 berpenghuni kurang dari 100.000 jiwa, ini memiliki iklim dan tanah yang cukup cocok ditanami tanaman perkebunan, seperti kelapa sawit dan karet, selain tanaman pangan padi dan palawija. Khusus palawija, Kaur memiliki luas tanam dan luas panen tanaman kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar cukup luas. Meskipun demikian, mayoritas penduduk wilayah ini tetap memilih sektor perkebunan sebagai mata pencaharian utama.Di lapangan usaha perkebunan, Padang Guci sebenarnya memiliki potensi tanaman kopi yang areal penanamannya cukup luas. Namun, karena harga kopi sering tidak menentu, menyebabkan pamornya kian lama kian berkurang dan semakin tidak bisa diandalkan sebagai produk unggulan. Sementara karet dan kelapa sawit adalah komoditas yang bernilai cukup tinggi, di samping harga di pasaran yang tidak terlalu berfluktuatif.

NAMA-NAMA KECAMATN DI PADANG GUCI

  • Kecamatan Tanjung Kemuning   
  • Kecamatan Kelam Tengah
  • Kecamatn Kaur Utara
  • Kecamatan Padang Guci Hilir
  • Kecamatan Padang Guci Hulu
  • Kecamatan Lungkang Kule
Nama Nama Desa Yang Termasuk di Kecamatan Tanjung Kemuning

  1. Desa Aur Ringit Desa Padang Kedondong
  2. Desa Padang Leban
  3. Desa Pelajaran I
  4. Desa Pelajaran II
  5. Desa Selika I
  6. Desa Selika II
  7. Desa Sulauwangi
  8. Desa Tanjung Aur
  9. Desa Tanjung Bulan
  10. Desa Tanjung Iman
  11. Desa Tanjung Kemuning
  12. Desa Tinggi Ari

Nama Nama Desa Yang Termasuk di Kecamatan Kelam Tengah

  1. Desa Pagar Dewa
  2. Desa Penantian
  3. Desa Siring Agung
  4. Desa Talang Tais
  5. Desa Rigangan I
  6. Desa Rigangan II
  7. Desa Rigangan III
  8. Desa Sukarami
  9. Desa Tanjung Ganti I
  10. Desa Tanjung Ganti II

Nma Nama Desa Yang Termasuk di Kecamatan Kaur Utara

  1. Desa Bandu Agung
  2. Desa Gunung Agung
  3. Desa Guru Agung
  4. Desa Padang Manis
  5. Desa Pancur Negara
  6. Desa Perugian
  7. Desa Simpang Tiga
  8. Desa Tanjung Betung I
  9. Desa Tanjung Betung II
  10. Coko enau

Nma Nama Desa Yang Termasuk di Kecamatan Padang Guci Hilir

  1. Desa Air Kering
  2. Desa Pulau Panggung
  3. Desa Talang Besar
  4. Desa Talang Jawi I
  5. Desa Talang Jawi II
  6. Desa Talang Padang
  7. Desa Ulak Agung

Nma Nama Desa Yang Termasuk di Kecamatan Padang Guci Hulu

  1. Desa Bungin Tambun I
  2. Desa Bungin Tambun III
  3. Desa Coko Betung II
  4. Desa Manau Sembilan I
  5. Desa Manau Sembilan II
  6. Desa Naga Rantai
  7. Desa Pagar Alam
  8. Desa Pagar Gunung

Nma Nama Desa Yang Termasuk di Kecamatan Lungkang Kule

  1. Desa Datar Lebar
  2. Desa Lawang Agung
  3. Desa Sinar Bulan
  4. Desa Suka Nanti
  5. Desa Tanjung Bunian
  6. Desa Tanjung Kurung

Sungai padang guci adalh sungai dari mata air perbukitan ulu ayi cancap.sungai padang guci sangat panjang dan luas dari palak genting smapi ke muare padang guci,kira-kira panjangnya 30 km.sungaipadang guci sangat penting bagi masyarakt padang guci karena ini merupakan sumber irigasi,untuk perairan persawahan masyarakt padang guci.Dengan air nya masih jernih atau alami belum tekontaminasi apapun,jadi sungai padang guci juga digunakan masyarakt umtuk mengmbil air dan tempat mandi. biasanya setiap hari libur banyak sekali bujang gadis mandi di sungai ini. Hebatnya sungai padang guci ini adalah tidak pernah kering,meskipun kemarau berbulan bulan.sungai padang guci ini juga sangat berpotensi buat dijadikan Pemangkit listrik tenaga Air ( PLTA). dan juga sangat berpotensi buat arum jeram. bagi anda suka tantangan di arus deras saya rasa sungai padang guci sangat cocok untuk olaraga arum jeram.tapi sayang sampai saat ini belum ada  arum jeram di padang guci.
Picture

AIR TERJUN CUGHUP SOERMEKA

Picture Air Terjun Cughup Suromeka adalah salah satu air terjun yang memiliki ketinggian 10 meter  di  Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.

Saat Anda ingin memasuki kawasan Air Terjun ini, Anda akan disambut oleh deretan pohon yang masih alami dan Sebuah batu bersejarah yang dinamakan Prasasti Telapak Kaki . Riuh rendah kicauan burung  menambah ceria suasana. Mata Anda juga akan dimanjakan dengan pemandangan hamparan sawah nan luas milik masyarakat. Melintasi jalan berbatuan di sela-sela rimbunnya pepohonan, sambil sesekali menoleh lembah dan ngarai di bawahnya merupakan hal yang sangat menarik.Semua keindahan itu akan semakin sempurna saat Anda sampai di lokasi air terjun. Air terjun Cughup Surmeka ini memiliki kolam penampungan air yang dangkal.
Dinamakan Air terjun Cughup Suormeka ini karena lokasinya berada di persawahan yang bernama sawah suromeka. Lokasi air Terjun Cughup suromeka kira-kira 7 kilo meter dari permukiman warga Desa Manau IX. 2 Kecamatan Padang Guci Hulu Kabupaten Kaur Bengkulu selatan.dengan ketinggian ketingian airterjun surmeka kiara 10 meter.

Sunset di pantai Hili kaur Bengkulu

Pantai Hili merupakan salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu. Saat sunset pantai ini tidak kala menariknya dengan pantai - pantai lain yang ada di propinsi Bengkulu. Sayangnya masih banyak yang belum tahu betapa indahnya saat sunset di pantai ini.

OBJEK WISATA KABUPATEN KAUR

OBJEK WISATA KABUPATEN KAUR

Objek wisata pantai Laguna Ujung Lancang Samudera

Objek wisata pantai Laguna Ujung Lancang Samudera merupakan pantai yang memiliki daya tarik berupa pantai indah, landai berpasir putih. Pantai yang merupakan objek wisata andalan pariwisata kabupaten Kaur ini telah menjadi tujuan wisata wisatawan lokal baik dari Bengkulu maupun dari Propinsi lampung yang memang dekat perbatasan Propinsi lampung ini.
Fasilitas yang tersedia berupa shelter, toilet dan bangunan seni.
Kedepannya objek wisata Pantai ini akan dijadikan wisata uggulan yang diharapkan akan menarik lebih banyak lagi pengunjung.

Objek wisata pantai Linau

Objek wisata pantai Linau terletak di sisi jalan lintas Kaur menuju Lampung yang berjarak sekitar 20 Km dari pusat kota Bintuhan. Daya tarik wisata berupa teluk dengan pantai berpasir putih dan pemandangan bawah laut.

Tidak jauh dari lokasi pantai terdapat juga situs benteng peninggalan Inggris yang dikenal dengan benteng Linau. Fasilitas yang tersedia berupa shelter, warung-warung makan dan jalan aspal ke lokasi pantai.

Objek wisata Pantai Way Hawang

Objek wisata Pantai Way Hawang di Desa Way Hawang dan Pantai Linau di tepi jalan lintas Bengkulu-Lampung yang memiliki pasir putih dan merupakan teluk sehingga airnya tenang dan bersih.Obyek wisata pantai ini terletak di Way Hawang antara Bintuhan dengan Merpas.
Disamping pantainya yang indah disini terdapat Objek batu jung yaitu batu karang yang berbentuk seperti kapal/perahu ditepi pantai way hawang kecamatan maje kabupaten kaur. Menurut mitos batu ini berasal dari sebuah kapal, hal ini terjadi karena kutukan si pahit lidah. Pada saat itu ada sebuah kapal yang sedang mencari ikan, tetapi ada seorang bapak( si pahit lidah ) yang sedang berjalan disekitar tepi pantai.
Dia meminta api pada sang pemilik kapal itu dia memanggil-mangil tapi seperti tak dihiraukan, sebenarnya bukan karena tak dihiraukan tetapi jarak kapal itu cukup jauh dari tepi pantai sehingga tidak terdengar oleh pemilik kapal itu. Sipahit lidah murka dan dikutuknya lah kapal itu menjadi batu, maka berubahlah kapal itu menjadi batu. kalau dilihat bentuk batu itu mirip sekali dengan sebuah kapal / perahu.


Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu

Video Lagu daerah Kaur Bengkulu


Senin, 19 November 2012

Indahnya Pantai Sekunyit Kabupaten Kaur Bengkulu



Pada tahun 1917 desa Sekunyit sudah ada.Desa Sekunyit dulunya hanya ada 11 rumah penduduk. Pada tahun 1918 terjadi peristiwa air muara menjadi kuning seperti kunyit dari dasar sungai sampai kedasar laut dari pinggir sampai ketengah lautan.Pada tahun 1948 desa ini dinamakan desa Sekunyit.

Pada tahun 1921 jumlah penduduk desa Sekunyit ada 17 keluarga Desa Sekunyit Marga Bandar Bintuhan. Sebelum air Sepanas dinamakan air Sepanas, air itu dinamakan air lagan. Konon ceritanya pada zaman dahulu ada seorang bermimpi ada 5 buah kapal yang akan berlabuh dipelabuhan Manjau dengan nama kapal Bajau.Dinamakan pelabuhan Manjau karena airnya bisa mendekati air Muara Tetap dan pernah pula mendekati air Sekunyit ia pun melihat banyakorang meninggal di bawah jembatan Air Lagan satu persatu disaat itulah air Lagan dinamakan Air Sepanas. Pelabuhan dinamakan pelabuhan Bajau karena kapal itu bernama Bajau.
Pada tahun 1982 Sekunyit ditimpa musibah dibalik Rizki terdampar 1 buah kapal yang bernama kapal Pertiwi. Musibah bagi orang mempunyai kapal Rizki bagi Sekunyit itu mendatangkan Rezeki. Pada tahun 1985 berdiri organisasi Muhammadiyah yang dipimpin oleh datuk Pikir dan Mabadih. Kemudian pada tahun yang sama didirikan juga sekolah MIM dengan swadaya masyarakat desa Sekunyit

Pada tahun 1981 masyarakat Bandar mengeluh kepada pemerintah setempat. Pada tahun 1982 pemerintah desa ingin membangun rumah sekolah SD dan SMA. Dengan memberi janji pada masyarakat siapa yang mewakafkan tanah miliknya maka anak mereka sekolah tanpa biaya sampai tamat sekolah.
pariwisata memang tak pernah luput dari incaran kita,, terutama bagi seseorang yang mau melepas penak dengan berbagi macam aktifitas..
di dunia ini ada begitu banyak objek wisata yang menawarkan keindahan alami bagi wisatawan. objek wisata yang beraneka ragam itu sangat menyulitkan sebagian kalangan yang ingin berkunjung menikmati ke indahannya..
di Propinsi Bengkulu bagian Selatan terdapat objek wisata yang sangat mengagumkan pemandanganya yaitu Pantai Sekunyit
Sekunyit Beach terletak di bagian selatan kabupaten kaur tepatnya di desa sekunyit kecamatan kaur selatan kabupaten kaur. Sekunyit Beach adalah sebutan turis manca negara untuk pantai sekunyit. pantai sekunyit memilki keindahan pantai yang alami, dengan gugusan teluk yang membentang indah nan biru. pemandangan Indah pantai sekunyit telah di akui turis manca negara, begitu banyak wisatawan asing yang menikmati pemandangan alamnya. pasirnya yang putih bersih serta kejernihan airnya sangat memikat anda. selain itu, pantai sekunyit juga memiliki pemandangan bawah laut yang memukau. terumbu karang serta dunia bawah laut yang masih sangat alami..


Kunjungilah Sekunyit Beach Kaur sekarang.....!!!!!

Minggu, 14 Oktober 2012

Pantai Laguna Merpas Kabupaten Kaur Bengkulu

http://commondatastorage.googleapis.com/static.panoramio.com/photos/original/53977687.jpg
Wisatanesia.com-pantai Laguna Ujung Lancang terletak di desa Merpas, kecamatan Nasal, kabupaten Kaur. merupakan pantai yang memiliki daya tarik berupa pantai indah, landai serta berpasir putih. Pantai yang merupakan objek wisata andalan pariwisata kabupaten Kaur ini telah menjadi tujuan wisata wisatawan lokal baik dari Bengkulu maupun dari Propinsi lampung yang memang dekat perbatasan Propinsi lampung ini.

Fasilitas yang tersedia di pantai Laguna Ujung Lancang berupa shelter, toilet dan bangunan seni.
Kedepannya objek wisata Pantai ini akan dijadikan wisata uggulan yang diharapkan akan menarik lebih banyak lagi pengunjung
Wisata Indonesia Surga Dunia

Pantai Linau

Pantai Linau terletak di Kecamatan Maje Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu, pantai ini sudah lama dikenal. Sejak dahulu kala pantai ini sering dijadikan tempat berlabuhnya berbagai kapal untuk mengangkut hasil hutan berupa kayu yang akan diekspor ke luar negeri. Dermaga Linau sering dijadikan tempat pariwisata dan bersantai bersama orang terdekat, serta sering dijadikan wisata pancing (tempat memancing) ikan. Keindahan laut linau dengan warna laut yang biru menambah daya tarik pantai linau.
Selain pantai yang indah, desa Linau juga memiliki wisata sejarah berupa benteng peninggalan penjajah dan berbagai cerita rakyat lainnya di masa lampau. Desa Benteng Harapan Linau yang berbatasan desa Air Long juga telah dibangun tempat wisata yang terletak di bibir pantai di sepanjang jalan lintas Bengkulu-Lampung yang terdapat di desa Benteng Harapan Linau.

SEJARAH KAUR ( ASAL MULA BINTUHAN )


Kuale Padang Guci tahun 1938
Ayar Kinal / Kuale Kinal  1938
Kini Nama ”Bintuhan” Merupakan ibukota Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Dulu Bintuhan Ibukota Kecamatan Kaur Selatan,Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu.

KONON Dahulu kala cerita nya : BINTUHAN berasal Kata Bin”tuan yang mana dahulu Masyarakatnya / warga nya banyak terserang wabah penyakit BINTUK (kini Pilek),penyakit ini mewabah hampir keseluruh Kewedanaan Kaur(zaman Belanda)sehingga masyarakat menyebutnya penyakit BINTUK..karena semua masyarakat merata banyak terkena penyakit ini dan disebut= Bintu'an.
 
Tapi Asal Penyakit ini DULU disebabkan oleh Virus Atau Bakteri apa Masyarakat tidak / belum mengetahui,(Kini Depkes sudah tahu Penyebabnya).

Karena Perkembangan zaman akhirnya orang daerah lain datang/bekunjung dan di tanya mau kemana? Mereka menjawab mau ke daerah ini dan menyebut : ke BINTUAN...lama kelamaan karena Ejaan Yang Disempurnakan (Bahasa Indonesia) dan memperhalus bahasa di ganti lah Nama daerah ini dengan Nama BINTUHAN.

Kisah Ini Saya dapat Cerita dari tokoh Masyarakat Bintuhan (Waktu itu Kecamatan Kaur selatan) dan kisah ini hanya sepengetahuan saya karena saya di lahirkan di Bintuhan Tahun 1971, jika ada Tambo atau Kisah Sebenarnya saya Penulis (THABRANI SAKILA dalam group FB BINTUHAN INDONESIA) belum mengetahui,oleh sebab ini kita perlu melihat data dan mengumpulkan Informasi sebagai bahan sejarah nama Bintuhan yang ada untuk Kita Ketauhi bersama di Kabupaten Kaur.

Adapun seingat kami penulis sekitar tahun 80an kira-kira Cuma ada tiga Kecamatan : Kecamatan Kaur Utara di padang Guci. Kecamatan Kaur Tengah di Tanjung Iman, Kecamatan Kaur Selatan di BINTUHAN.

Nama Bintuhan Ini Cukup Unik kalau kita Cermati dan Kaji secara logika keagaamaan Islam bermakna BIN artinya ANAK,sedangkan TUHAN=ALLAH (TUHAN YANG ESA) Pencipta seisi Langit dan Bumi.
Jadi Arti Keseluruhan Bintuhan secara Logika = AnakTuhan.
Jangan diartikan Masyarakat / Warga Bintuhan sebagai Anak Tuhan Salah Besar Tuhan Tidak Beranak dan Tidak Diperanakan,(Tuhan Maha Esa).




            Jl.Merdeka Bintuhan /Lapangan Merdeka  Okt 2010

                            Jembatan Muara tetap Bintuhan Th 1915

               Jl.Merdeka Bintuhan /Lapangan Merdeka  Okt 2010






Tapi Kalau Warganya / Masyarakat nya kini Sudah Bercampur Baur dari Berbagai Suku dan Ras dan sudah menjadi masyarakat yang Moderen karena sebagai Pusat Ibukota Kabupaten Kaur.
Nah..Mudah-mudahan Warganya / Masyarakat nya sesuai dengan namanya tetap berkeyakinan menjalankan Agama Islam sesuai dengan ajaranya dan tidak melupakan Kultur sejarah kebudayaan walaupun Zaman semakin Moderenisasi yang mengglobalisasi.amin....

Sekali lagi kita sama berharap mudah-mudahan BINTUHAN sebagai Ibukota Kabupaten Kaur tetap Berbenah Diri Membangun disegala sektor sehingga sejajar dengan Ibukota Kabupaten yang lain yang ada di Indonesia.

Penduduk Kaur terbentuk dari orang-orang yang berasal dari dataran tinggi Perbukitan Barisan, yaitu orang Rejang dan orang Pasemah (Palembang), orang Lampung, dan orang Minangkabau. Minangkabau yang masuk melalui Indrapura masuk sampai ke daerah Kaur (Bengkulu). Di sini mereka bercampur dengan kelompok lain yang berasal dari Palembang, sehingga membentuk suatu identitas baru, yaitu orang Kaur.

Misalnya, di Marga Muara Nasal (Kaur) sebagian penduduknya berasal dari Minangkabau. Menurut cerita rakyat, daerah pesisir pantai ini mulanya dihuni oleh suku Buai Harung (Waij Harung) dari landschap Haji (Karesidenan Palembang). Sejak sekitar abad ke-18, mereka mendirikan kolonisasi pertama di muara sungai Sambat yang selanjutnya berkembang sampai ke Muara Nasal. Akan tetapi, pada saat daerah itu diambil alih oleh orang-orang dari Pagaruyung yang masuk melalui Indrapura, sebagian dari mereka terdesak ke Lampung. Mereka bercampur dengan penduduk setempat sehingga dikenal sebagai orang Abung. Sebagian lain suku Buai Harung bercampur dengan orang Minangkabau dan menjadi orang Kaur.

Penduduk yang bermukim di Kaur juga merupakan percampuran antara orang dari sekitar Bengkulu dengan orang Pasemah. Misalnya, di dusun Muara Kinal (Marga Semidang), keberadaan penduduk dimulai dengan berdirinya pemukiman orang-orang dari sekitar Bengkulu (onderafdeeling Bengkulu). Pemukiman ini bergabung dengan pemukiman orang Gumai yang berasal dari Pasemah Lebar dan menjadi satu marga, yaitu marga Semidang Gumai.Pergerakan penduduk dari daerah sekitar menuju Bengkulu terus terjadi sampai sekitar abad ke-19, yaitu percampuran orang Pasemah dan orang Kaur yang dimulai dari kedatangan orang Pasemah yang mendirikan pemukiman di hulu sungai Air Tetap (Marga Ulu Tetap). Selanjutnya, mereka bergabung dengan orang Kaur yang bermukim di Marga Muara Tetap, dan gabungan dua marga ini menjadi Marga Tetap.

Di Kaur terdapat juga orang-orang dari daerah Semendo Darat dari Dataran Tinggi Palembang (Marga-marga Sindang Danau, Sungai Aro, dan Muara Sabung). Mereka bertempat tinggal di Muara Nasal, sekitar 15 km ke arah mudik dari Sungai Nasal, dan bernama Marga Ulu Nasal. Penduduk Marga Ulu Nasal terbentuk dari campuran orang-orang dari daerah Semendo Darat dan Mekakau (Palembang). Kemudian di daerah Manna terdapat orang Serawai, yang menurut legenda berasal dari Pasemah Lebar (Pagar Alam). Mereka berpindah dan bermukim di dusun Hulu Alas, Hulu Manna, Padang Guci, dan Ulu Kinal (daerah Manna). Daerah pantai Lais mendapatkan tambahan penduduk yang berasal dari Minangkabau. Kedatangan mereka diperkirakan berkaitan dengan kedatangan pangeran dari Minangkabau ke daerah orang Rejang dan mereka menjadi cikal bakal Kerajaan Sungai Lemau. Selain itu, di daerah pantai juga terdapat orang Melayu, mereka memiliki daerah pemukiman sendiri yang disebut dengan ‘pasar’ dan dipimpin oleh seorang datuk.

Di daerah pesisir orang Melayu juga bercampur dengan orang Rejang sehingga pemukiman-pemukiman orang Melayu ini masuk dalam pemerintahan marga. Meskipun demikian, dusun-dusun tersebut tetap dengan sebutannya ‘pasar’, seperti pasar Seblat, pasar Kerkap dan di pimpin oleh seorang datuk, tetapi dusun-dusun tersebut adalah bagian dari pemerintahan marga. Orang Rejang, orang Pasemah, orang Minangkabau, dan orang Lampung selanjutnya terikat dalam satu kesatuan wilayah, yaitu Keresidenan Bengkulu. Mereka tersebar di daerah-daerah Bengkulu sebagai berikut:
  1. Kelompok orang Rejang sebagian besar bermukim di daerah Rejang dan Lebong, dan sebagian lain berada di pesisir pantai bagian sebelah Barat dari Bukit Barisan, Lembak Beliti di Selatan, Seblat dan sampai ke Sungai Ipuh di sebelah Utara.
  2. Kelompok Orang Pasemah atau Midden Maleiers yang dapat dibedakan menjadi:
    • Orang Pasemah bermukim di bagian hulu sungai Manna, Air Kinal, dan Air Tello, dan di daerah aliran sungai Kedurang, dan sungai Padang Guci.
    • Orang Serawai berada di daerah Manna, Bengkulu-Seluma, dan Rejang.
    • Orang Semendo berada di daerah muara sungai Sungai Luas (Kaur)
    • Orang Mekakau bermukim di hulu Air Nasal (Kaur) dan di marga Way Tenong (Krui).
    • Orang Kaur bertempat tinggal di pesisir pantai daerah Kaur
    • Orang Lampung bertempat tinggal di marga Way Tenong, sebagian besar daerah Krui, dan di aliran sungai Nasal (Kaur).
    • Orang Minangkabau, terutama berada di daerah Muko-Muko.

  

Template by:

Free Blog Templates